Laman

Selasa, 09 Juni 2009

Ya Rabbi, aku ingin benar-benar JATUH CINTA

Kenal teori "piramida kebutuhan" Abraham Maslow??
ada sekitar 7 tingkatan yang disebutkan Maslow, yang bisa dikatakan orang akan memenuhi tingkatan atasnya jika telah memenuhi tingkatan sebelumnya, tapi banyak opsi yang menyangkal akan hal ini.
Sekedar informasi saja, tingkatan terendah yang disebutkan oleh Maslow yakni berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan biologis. Sedangkan tingkatan teratas dari piramida kebutuhan Maslow yakni aktualisasi diri.
Sekali lagi, banyak ahli yang menyangkal pendapat Maslow ini, ada yang membaliknya (dalam artian aktualisasi diri yang diutamakan, sedangkan kebutuhan biologis belakangann), ada juga yang menambahkan kebutuhan teratas dan mendasar -transedensi- kebutuhan yang berhubungan dengan Sang Khalik.

Mari kita selami kebutuhan teratas dan terdasar kita, mencari keridhoan-Nya.

Ya Rabbi...
Jika rindu adalah rasa sakit
Yang tak menemukan muaranya
Penuhilah rasa sakitku dengan rindu pada-Mu
Dan jadikanlah kematianku
Sebagai muara pertemuan dengan-Mu
Ya Rabbi...
Jika cinta adalah sebuah penjara
Tawanlah aku dalam penjaramu
Agar tak seorang pun dapat menguasaiku selain diri-Mu
Ya Rabbi...
Hatiku hanya cukup untuk satu cinta
Jika aku tidak dapat mengisinya dengan cinta kepada-Mu
Kemanakah wajahku hendak kusembunyikan dari-Mu
Ya Rabbi...
Ajari aku tentang cinta
Cinta yang benar-benar cinta
Cinta Penggenggam Alam Semesta,,

Kata pujangga, cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya tampak sekali. Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan. Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta (Jalaluddin Rumi).

Namun hati-hati juga dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu. Cinta yang tidak dilandasi kepada Allah. Dia lupa akan cinta Allah, cinta yang begitu agung, cinta yang murni.

“Jika bapak2, anak2, saudara2, pasangan2, dan kaum keluarga kalian, harta kekayaan yg kalian usahakan, perniagaan yg kalian khawatirkan kerugiannya dan rumah2 tempat tinggal yg kalian sukai, lebih kalian cintai daripadAllah, Rasul-Nya dan (daripada) jihad di jalanNYa, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan siksaNya. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang2 yg fasik”(QS. 9 (At Taubah): 24)

Berbahagialah orang yang mencintai Alloh diatas segala-galanya karena akan mendapatkan ketenangan dalam hidup dan mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.